Pangkalpinang – Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendorong Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memasukkan produk udang ke dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa-siswi di daerah tersebut.
Udang Kaya Gizi dan Terjangkau
Kepala Badan Mutu KKP Babel, Dedy Arief Henriyanto, menegaskan bahwa udang memiliki kandungan gizi tinggi yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Menurutnya, protein, kalsium, dan nutrisi lain dalam udang dapat menunjang kecerdasan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh siswa.
“Kami mendorong dapur MBG menjadikan udang sebagai menu makanan bagi siswa. Kandungan gizinya sangat bagus untuk perkembangan sekaligus menambah kecerdasan anak-anak,” ujar Dedy Arief di Pangkalpinang, Minggu (21/9/2025).
Selain kandungan gizinya yang melimpah, udang juga terjangkau secara harga. Dedy mencontohkan, harga satu kilogram ikan tenggiri setara dengan satu kilogram udang ukuran 30. Bahkan, harga satu kilogram cumi bisa ditukar dengan dua kilogram udang ukuran 50. Dengan perbandingan tersebut, udang menjadi pilihan hemat tanpa mengurangi kualitas gizi.
Baca Juga : Pertamina memastikan stok LPG di Belitung aman
Kualitas Udang Terjamin

Dedy memastikan, udang hasil budidaya tambak di Bangka Belitung sudah terjamin mutunya. Apabila ada produk udang yang belum terjamin, pihak dapur MBG dapat langsung berkoordinasi dengan Badan Mutu KKP untuk memperoleh data resmi.
“Kami siap memberikan daftar tambak dan suplier udang yang sudah memperoleh sertifikat penjaminan mutu. Dengan begitu, dapur MBG dapat memilih bahan terbaik untuk anak-anak,” tegasnya.
Langkah ini tidak hanya memastikan kualitas pangan tetap tinggi, tetapi juga memberi jaminan keamanan konsumsi bagi siswa.
Baca Juga : Pemkot Pangkalpinang aktifkan kembali Siskamling
Produksi Udang Melimpah di Babel
Selain kualitas, ketersediaan udang di Bangka Belitung juga tidak menjadi masalah. Menurut data KKP Babel, produksi tambak udang di daerah ini cukup melimpah dengan capaian 20.000 ton per tahun. Angka tersebut mampu memenuhi kebutuhan lokal sekaligus memasok pasar ekspor.
“Kami melihat produksi udang di Kepulauan Babel sangat memadai, sehingga tidak hanya cukup untuk masyarakat, tetapi juga mampu masuk ke pasar internasional,” ungkap Dedy.
Dorongan untuk Siswa Lebih Mandiri
Melalui program MBG berbasis udang, Dedy berharap siswa Babel dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat, cerdas, dan mandiri. Ia juga menilai langkah ini sekaligus mendukung pemanfaatan potensi lokal, karena udang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah.
“Kami berharap dengan adanya udang di menu MBG, siswa tidak hanya semakin sehat, tetapi juga lebih mandiri dan percaya diri dalam menatap masa depan,” katanya menutup.