
Folder Berita Bangka Belitung – Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan komitmennya dalam menyukseskan program wajib belajar 13 tahun. Program ini dianggap strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas sejak usia dini.
Ketua Pokja Bunda PAUD Bangka, Yulianisa Wiyanti Jantani, menyampaikan bahwa sebagai mitra pemerintah, Pokja Bunda PAUD siap mengambil peran aktif dalam memperkuat sinergi pendidikan anak usia dini (PAUD) di daerah.
“Kami mendukung penuh wajib belajar 13 tahun sebagai bentuk sinergi membangun pendidikan anak usia dini yang berkualitas, termasuk melalui layanan PAUD Holistik Integratif (HI),” ujar Yulianisa, Kamis (3/7/2025).
Pendidikan Pra-Sekolah dan Gizi Jadi Prioritas
Yulianisa menjelaskan, dukungan Pokja mencakup pendidikan pra-sekolah usia 5-6 tahun, penyediaan TK dan SD satu atap, serta integrasi dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini disertai dengan edukasi gizi, kebiasaan hidup sehat, dan bersih.
Selain itu, Pokja Bunda PAUD Bangka juga mendukung transisi menyenangkan dari PAUD ke SD, termasuk penghapusan tes calistung (membaca, menulis, dan berhitung) dalam proses penerimaan peserta didik baru.
Pemerintah Daerah Prioritaskan PAUD dan Penurunan Stunting
Penjabat Sekda Bangka, Thony Marza, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjadikan pendidikan usia dini sebagai prioritas utama. Program ini tidak hanya bertujuan membentuk generasi masa depan yang berkualitas, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Bangka. Pemerintah mengoptimalkan sinergi lintas sektor untuk memperluas cakupan dan efektivitas layanan pendidikan anak usia dini.
Baca Juga : PT Timah fasilitasi pentas seni siswa usia dini PAUD Muntok
“Program wajib belajar 13 tahun menjamin hak anak atas pendidikan dasar, dimulai dari satu tahun pra-sekolah, sembilan tahun pendidikan dasar, dan tiga tahun pendidikan menengah,” jelas Thony.
Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor. Terutama bersama organisasi mitra seperti Pokja Bunda PAUD, memegang peranan krusial dalam mendorong kesadaran masyarakat. Akan pentingnya pendidikan anak usia dini. Menurutnya, sinergi tersebut tidak hanya memperluas jangkauan program, tetapi juga memperkuat partisipasi aktif dari orang tua, komunitas, serta lembaga pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.
Kesimpulan
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan Pokja Bunda PAUD. Kabupaten Bangka siap mewujudkan wajib belajar 13 tahun secara menyeluruh. Demi mencetak generasi unggul, sehat, dan siap menghadapi tantangan masa depan.