Folder Berita Bangka Belitung – BPBD Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat yang beraktivitas di aliran sungai, khususnya di area rawan, untuk waspada terhadap serangan buaya.
Peringatan ini muncul setelah insiden tragis yang terjadi pada Rabu (2/7/2025), di mana seorang penambang bijih timah remaja berusia 17 tahun bernama Febri ditemukan tewas diterkam buaya saat bekerja di Sungai Pelaben, Kecamatan Merawang, Bangka.
“Kami mengingatkan warga yang menambang atau mencari ikan di sungai agar berhati-hati. Lebih baik hindari aliran sungai yang dikenal sebagai habitat buaya,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bangka, Rumansyah, Sabtu (5/7/2025).
🐊 Buaya Ancam Keselamatan Aktivitas Sungai di Bangka
Rumansyah mencatat bahwa sudah beberapa kali insiden serangan buaya menyebabkan kematian warga di wilayah Bangka. Aktivitas seperti penambangan timah, memancing, atau mandi di sungai menjadi aktivitas berisiko tinggi jika dilakukan di wilayah yang diduga menjadi habitat buaya liar.
Buaya merupakan predator air yang mampu menyerang secara tiba-tiba dan biasanya tinggal di sungai, kolam, hingga lubang bekas tambang timah yang tergenang air.
“Jika korban sudah diterkam buaya, peluang selamat sangat kecil. Jadi, pencegahan lebih penting,” tegasnya.
⚠️ Korban Diterkam Saat Mendorong Drum ke Ponton
Korban Febri dilaporkan sedang mendorong drum ke bawah ponton alat tambang timah sekitar pukul 18.00 WIB. Temannya, Iwan, menyaksikan langsung momen mengerikan ketika seekor buaya muncul dan menyeret korban ke dalam air. Jasad Febri baru ditemukan oleh tim SAR gabungan beberapa jam kemudian dalam keadaan tak bernyawa.
📞 Laporan Cepat Penting untuk Penanganan
BPBD juga mengimbau warga agar segera melaporkan kejadian atau tanda-tanda keberadaan buaya. Ke pemerintah desa atau langsung ke petugas jaga BPBD setempat. Kecepatan pelaporan menjadi salah satu faktor penting untuk penanganan dini dan pencegahan korban jiwa.
🌊 Hindari Sungai Rawan, Utamakan Keselamatan
BPBD Bangka mengajak seluruh masyarakat untuk menghindari aktivitas di area sungai rawan buaya. Khususnya pada pagi dan sore hari yang merupakan waktu aktif predator tersebut. Edukasi kepada masyarakat akan terus digalakkan demi keselamatan bersama.