BANGKA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memastikan bahan pokok untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) cukup tersedia. Program nasional ini membutuhkan pasokan pangan besar karena setiap hari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan 58.181 porsi makanan untuk penerima manfaat.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Luhung Amin Firdaus, menyebut perhitungan kebutuhan bahan pokok sudah matang. “Untuk MBG, kebutuhan bahan pokok jauh lebih besar dibanding kebutuhan reguler,” ujarnya, Senin (29/9/2025).
Produksi Padi Hampir Penuhi Kebutuhan
Produksi padi lokal di Bangka Selatan mampu menutup 90 persen kebutuhan pangan MBG. Pemerintah terus mengejar kekurangan 10 persen dengan mendorong petani menerapkan indeks pertanaman (IP) 300 atau masa tanam ketiga.
Penerapan IP 300 membuat petani bisa menambah hasil panen tanpa membuka lahan baru atau membangun irigasi tambahan. Saat ini sentra produksi padi di Desa Rias dan Kecamatan Pulau Besar sudah mulai mengolah lahan untuk musim tanam ketiga.
Pemerintah juga menambah luas lahan sawah. Tahun ini lahan bertambah 15 persen atau sekitar 1.800 hektare, naik dari tahun lalu yang hanya 1.600 hektare. “Peningkatan luas sawah penting agar MBG berjalan lancar dan kebutuhan pangan di Bangka Selatan tercukupi,” jelas Luhung.
baca juga: PT Timah Ajak Warga Sungailiat Gotong Royong di Taman Sari
Pekarangan Pangan Bergizi Jadi Solusi Tambahan
Selain mengandalkan sawah, Pemkab Bangka Selatan menyiapkan 15 kelompok Pekarangan Pangan Bergizi (PPB). Kelompok ini menanam sayur, rempah, dan polong-polongan di lahan pekarangan.
Program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan keluarga. Masyarakat bisa memperoleh vitamin, karbohidrat, dan gizi tambahan dari hasil budidaya sendiri. PPB juga membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Mendukung Program Prioritas Presiden
Program PPB dan peningkatan produksi padi lokal menjadi dukungan Pemkab Bangka Selatan terhadap program prioritas Presiden. Langkah ini diharapkan mampu menjaga ketersediaan pangan, menekan inflasi, dan memperkuat ekonomi petani lokal.
“Dengan strategi ini, masyarakat menerima manfaat dari MBG, sedangkan petani merasakan keuntungan ekonomi,” tegas Luhung.
baca juga: kepindahan Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo
Sinergi untuk Ketahanan Pangan
Pemerintah, petani, dan kelompok masyarakat terus bersinergi. Produksi padi melalui IP 300 serta program Pekarangan Pangan Bergizi akan memastikan program MBG berjalan berkelanjutan.