Iran Desak PBB Akui Israel dan AS sebagai Pemicu Agresi, Tuntut Kompensasi Internasional

Tehran, 30 Juni 2025 – Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah Iran secara resmi mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengakui Israel dan Amerika Serikat sebagai pihak pemicu agresi militer yang memicu konflik 12 hari pada pertengahan Juni 2025.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyampaikan desakan tersebut kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, melalui surat resmi yang dikutip oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti, pada Senin (30/6).
“Kami secara resmi meminta Dewan Keamanan untuk mengakui rezim Israel dan Amerika Serikat sebagai inisiator tindakan agresi serta menuntut mereka bertanggung jawab, termasuk dalam bentuk kompensasi dan reparasi atas kerusakan yang ditimbulkan,” tulis Araghchi dalam suratnya yang juga disiarkan melalui kanal Telegram resminya.
Tuntutan Iran: Akuntabilitas dan Pencegahan Kejahatan Serupa
Araghchi menekankan bahwa akuntabilitas internasional sangat perlu agar konflik serupa tidak berulang. Ia menyerukan agar PBB mengambil langkah konkret untuk menuntut pertanggungjawaban kedua negara.
Konflik dimulai pada malam 13 Juni, ketika Israel meluncurkan serangan udara dan operasi sabotase ke berbagai fasilitas militer dan nuklir Iran. Targetnya meliputi pangkalan militer, fisikawan nuklir, hingga jenderal penting dalam program pertahanan Iran.
Israel menuduh Iran tengah mengembangkan program nuklir rahasia yang berorientasi militer, meskipun klaim tersebut hingga kini terus dibantah keras oleh Tehran.
AS Ikut Terlibat, Iran Balas Serangan ke Pangkalan Militer di Qatar
Ketegangan meningkat ketika Amerika Serikat turut melakukan serangan ke salah satu fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni, yang memicu serangan balasan dari Iran ke Pangkalan Militer Al Udeid di Qatar keesokan harinya.
Dalam pernyataannya, pemerintah Iran menyatakan bahwa serangan ke Al Udeid bukan upaya eskalasi, melainkan bentuk pembalasan yang “proporsional”.
Trump Klaim Gencatan Senjata Capai Kesepakatan
Presiden AS Donald Trump kemudian menyambut baik serangan terakhir Iran sebagai bentuk pelampiasan. Dan menyatakan optimisme terhadap perdamaian di Timur Tengah. Trump juga mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah mencapai kesepakatan gencatan senjata. Yang secara resmi mengakhiri konflik 12 hari setelah 24 jam pengumuman tersebut.
Baca Juga : Iran gelar upacara pemakaman komandan militer dan ilmuwan
Arah Diplomasi di Tengah Krisis Timur Tengah
Desakan Iran kepada PBB ini menandai upaya lanjutan Tehran untuk menempuh jalur diplomatik internasional. Setelah aksi militer intensif yang memicu kekhawatiran global. Dunia kini menanti bagaimana PBB dan negara-negara anggota Dewan Keamanan merespons permintaan Iran yang menyangkut hak. Tanggung jawab, dan kompensasi akibat perang modern.