BANGKA BELITUNG – Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia. Aktivitas penambangan di wilayah ini terus berlangsung, baik di darat maupun di laut, dengan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Salah satu titik yang menjadi fokus eksploitasi sumber daya tersebut adalah perairan Laut Cupat, Kabupaten Bangka Barat.
Teknologi Kapal Isap Produksi
Penambangan di laut dilakukan menggunakan teknologi Kapal Isap Produksi (KIP), alat modern yang dirancang untuk menambang timah dari dasar laut secara efisien. KIP bekerja dengan cara mengisap material timah dari dasar laut atau sungai, kemudian melakukan proses pemisahan awal langsung di atas kapal. Dalam sebulan, satu unit KIP mampu mengolah lebih dari 3,5 juta meter kubik material mentah timah, menjadikannya komponen vital dalam operasi pertambangan laut berskala besar.
baca juga : Pemkab Bangka Intensifkan Pertanian Hadapi Cuaca Ekstrem
Efisiensi KIP membuat produksi timah di Bangka Barat meningkat pesat. Selain mendukung industri logam nasional, kegiatan ini juga menjadi sumber lapangan kerja bagi masyarakat pesisir yang terlibat dalam berbagai sektor penunjang seperti transportasi, perbengkelan, dan penyediaan logistik.
Dampak Lingkungan dan Pengawasan
Meski memberikan dampak ekonomi positif, aktivitas penambangan laut memunculkan kekhawatiran terhadap kerusakan ekosistem bawah laut, terutama akibat sedimentasi dan terganggunya habitat biota laut. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah bersama instansi terkait untuk memperketat pengawasan terhadap izin operasi dan penerapan prinsip tambang berkelanjutan.
Para pemerhati lingkungan mendesak agar kegiatan tambang timah di perairan Bangka Belitung dijalankan dengan memperhatikan keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan pelestarian ekosistem. Langkah seperti rehabilitasi kawasan pascatambang dan pemantauan kualitas air laut menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan ekonomi daerah tanpa mengorbankan lingkungan.
baca juga : HAKLI Bangka Belitung Apresiasi Sertifikasi Laik Higienis Sanitasi
Kegiatan penambangan di Laut Cupat menggambarkan dilema klasik antara kebutuhan ekonomi dan pelestarian alam. Dengan pengawasan yang ketat dan teknologi yang ramah lingkungan, potensi timah Bangka Belitung diharapkan tetap menjadi berkah, bukan ancaman bagi masa depan wilayah pesisir tersebut.






