BANGKA – Perubahan cuaca ekstrem mulai berdampak serius terhadap sektor pertanian hortikultura di Kabupaten Bangka. Kondisi ini membuat para petani harus beradaptasi dengan perubahan pola tanam dan risiko serangan hama yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Sharly Nopriansyah, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah antisipatif dengan memperkuat kegiatan monitoring di lapangan.
baca juga : HAKLI Bangka Belitung Apresiasi Sertifikasi Laik Higienis Sanitasi
“Kami menurunkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) bersama tim Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) secara rutin ke kebun-kebun petani. Tujuannya untuk memantau kondisi tanaman sekaligus memberikan solusi cepat jika ditemukan gejala kerusakan,” ujar Sharly dalam program Opini Publik di Pro 1 RRI Sungailiat, Jumat (17/10/2025).
Menurut Sharly, pemantauan difokuskan di wilayah Air Ruai dan Karya Makmur karena kedua daerah tersebut memiliki lahan hortikultura cukup luas dan menjadi sentra produksi sayuran dan buah-buahan di Bangka.
Cuaca Ekstrem dan Dampaknya terhadap Petani
Ia menjelaskan bahwa fenomena cuaca tidak menentu—seperti curah hujan tinggi disertai suhu panas ekstrem—menjadi tantangan besar bagi petani. Kondisi itu dapat menghambat pertumbuhan tanaman, menyebabkan busuk akar, serta memicu serangan hama dan penyakit.
“Isu perubahan iklim dan cuaca ekstrem sudah menjadi perhatian serius kami. Ini sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia tahun ini yang menyoroti pentingnya ketahanan pangan global di tengah perubahan iklim,” tambahnya.
Dukungan Masyarakat terhadap Program Pertanian
Sementara itu, salah satu pendengar RRI, Rustam dari Belinyu, mengapresiasi langkah cepat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam membantu para petani menghadapi dampak perubahan cuaca.
“Kami harap pendampingan seperti ini tidak hanya dilakukan saat terjadi serangan hama saja, tapi juga dalam bentuk edukasi dan inovasi pertanian. Kalau petani kuat, ketahanan pangan kita pasti terjaga,” ujar Rustam.
Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, penyuluh, dan para petani, Sharly optimistis ketahanan pangan di Kabupaten Bangka dapat tetap terjaga meskipun dihadapkan pada cuaca ekstrem yang semakin sulit diprediksi.
“Dengan kerja sama yang kuat dan penerapan teknologi pertanian adaptif, kita bisa meminimalkan dampak cuaca ekstrem terhadap hasil produksi,” tutupnya.
baca juga : Polres Belitung Amankan 2 Pelaku Dan Sabu 11,65 Gram






